 |
| Tim Peneliti (2016) |
Berdasarkan hasil penelitian tentang Evaluasi Program Keluarga Berencana (KB) Suntik yang telah dilakukan pada Pusat Pembinaan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kecamatan Cipanas Tahun 2015, maka dapat disimpulkan bahwa:
Di tinjau dari aspek pelaksanaan program KB di kecamatan cipanas, hasil penelitian menunjukkan bahwa program KB telah mencapai 37,03%. Presentase tersebut menunjukan bahwa pengguna alat kontrasepsi suntik atau KB suntik merupakan alat kontrasepsi yang mendominasi diantara alat kontrasepsi yang lain.
Masyarakat cipanas yang mengikuti program (Keluarga Berencana) KB Suntik memiliki pandangan bahwa KB Suntik sangat bermanfaat pada kebutuhan mereka akan menekan jarak Kelahiran anak mereka. Meskipun banyak juga asumsi dari masyarakat sendiri akan dampak yang ditimbulkan seperti halnya, obesitas atau kegemukan, serta penyakit yang berbahaya seperti penyakit serviks pada wanita. Ini sangat ditakutan oleh pasangan usia subur (PUS) khususnya. Maka dari itu perlu untuk mengadakan pendekatan/persuasif kepada PUS secara lebih intensif oleh petugas lapangan keluarga berencana (PLKB). Selanjutnya PLKB yang ada di kecamatan cipanas hanya berjumlah 3(tiga) orang saja,yang mana terdapat 7 (tujuh) desa pada kecamatan cipanas, Dimana hal tersebut sampai sekarang masih berjalan dengan tenaga PLKB yang seadanya. Dengan demikian dilihat dari pandangan asumsi masyarakat akan dampak/efek yang ditimbulkan maka hal yang sangat memungkinkan untuk menghilangkan asumsi tersebut adalah: a) adanya sosialisasi atau penyuluhan dalam memberikan informasi tentang KB Suntik, dimana hal tersebut sudah ada dan dilakukan oleh petugas penyuluh PLKB sehingga informasi yang didapatkan agar menjadi rujukan bagi masyarakat serta pengetahuan akan KB Suntik baik manfaat dari kegunaannya maupun dampak dari penggunaannya. b) adanya peninjauan kembali akan petugas PLKB yang kurang memadai sehingga pelaksanaan program KB suntik dapat berjalan dengan lancar.
Silahkan download papernya disini
Di tinjau dari aspek pelaksanaan program KB di kecamatan cipanas, hasil penelitian menunjukkan bahwa program KB telah mencapai 37,03%. Presentase tersebut menunjukan bahwa pengguna alat kontrasepsi suntik atau KB suntik merupakan alat kontrasepsi yang mendominasi diantara alat kontrasepsi yang lain.
Masyarakat cipanas yang mengikuti program (Keluarga Berencana) KB Suntik memiliki pandangan bahwa KB Suntik sangat bermanfaat pada kebutuhan mereka akan menekan jarak Kelahiran anak mereka. Meskipun banyak juga asumsi dari masyarakat sendiri akan dampak yang ditimbulkan seperti halnya, obesitas atau kegemukan, serta penyakit yang berbahaya seperti penyakit serviks pada wanita. Ini sangat ditakutan oleh pasangan usia subur (PUS) khususnya. Maka dari itu perlu untuk mengadakan pendekatan/persuasif kepada PUS secara lebih intensif oleh petugas lapangan keluarga berencana (PLKB). Selanjutnya PLKB yang ada di kecamatan cipanas hanya berjumlah 3(tiga) orang saja,yang mana terdapat 7 (tujuh) desa pada kecamatan cipanas, Dimana hal tersebut sampai sekarang masih berjalan dengan tenaga PLKB yang seadanya. Dengan demikian dilihat dari pandangan asumsi masyarakat akan dampak/efek yang ditimbulkan maka hal yang sangat memungkinkan untuk menghilangkan asumsi tersebut adalah: a) adanya sosialisasi atau penyuluhan dalam memberikan informasi tentang KB Suntik, dimana hal tersebut sudah ada dan dilakukan oleh petugas penyuluh PLKB sehingga informasi yang didapatkan agar menjadi rujukan bagi masyarakat serta pengetahuan akan KB Suntik baik manfaat dari kegunaannya maupun dampak dari penggunaannya. b) adanya peninjauan kembali akan petugas PLKB yang kurang memadai sehingga pelaksanaan program KB suntik dapat berjalan dengan lancar.
Silahkan download papernya disini