.

Selamat datang di blog wira lesmana add twitter @wirabogor IG : wira.lesmana E-mail wira.lesmana22@gmail.com

Thursday, 22 November 2012

KRL CILEBUT LONGSOR

Pengguna KRL: Cilebut Rawan Longsor, PT KAI Harus Antisipasi Elvan Dany Sutrisno - detikNews Foto: Rel KA longsor di Cilebut. Rafiq/detikcom Jakarta - Tanah longsor yang terjadi di Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, membuat jalur KA Bogor-Jakarta lumpuh. Para penumpang KRL mengeluhkan jaminan kelancaran angkutan Kereta Api. "Untuk KAI, ini lokasi sudah sering terjadi longsor, bukan hanya sekali ini saja. Kenapa nggak lebih diantisipasi masalah sinyal dan rel?," protes salah seorang pengguna KRL Jakarta-Bogor, Nila, kepada detikcom, Kamis (22/11/2012). Menurut Nila, kenaikan tarif KRL harusnya diimbangi dengan pelayanan yang lebih baik. "Tolong kenyamanan dan keamanan pengguna juga lebih diperhatikan. Sampai hari ini sudah 4 hari berturut-turut gangguan KRL Jakarta-Bogor," ungkapnya. Dia lantas meminta PT KAI memberikan pertanggungjawaban. " Sekarang apa solusi cepat dari smua ini, jangan hanya menyalahkan salah satu pihak. Butuh tindakan real dan cepat untuk publik," desaknya. Tanah longsor di Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, membuat rel KA ambles sedalam 20 meter. Jalur KA Bogor-Jakarta pun tak bisa dipergunakan. Rel KA terlihat patah dan ambles hingga 20 meter di salah satu jalurnya. Sementara di jalur yang lain tampak naik turun tak beraturan karena kontur tanah pasca longsor belum solid. Di atas rel KA tersebut juga masih melintang beberapa tiang listrik besar yang awalnya berfungsi untuk arus listrik KRL Jakarta-Bogor. Memang beberapa tiang listrik besar ikut tumbang akibat tanah longsor tersebut. Hingga saat ini evakuasi masih terus dilakukan. Sejumlah petugas PT KA dan BPBD melihat-lihat situasi. Proses evakuasi terkendala peralatan dan medan yang cukup sulit. Sementara puluhan warga juga menyaksikan evakuasi dan perbaikan rel ambles ini.