PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Eko
Wisata sebagai Alat dalam Perencanaan Kawasan Wisata berkelanjutan, Ecotourism
atau eko-wisata atau pariwisata ekologi di sub-kategorikan dari pariwisata
berkelanjutan (sustainable tourism) atau salah satu segmen pasar dari
pariwisata berbasis lingkungan alam (Daud, 2009). Pariwisata berbasis
lingkungan alam (pariwisata hutan/pariwisata pantai) hanya merupakan aktivitas
kunjungan ke tempat alamiah seperti melihat burung di hutan atau biota unik
lainnya pada ekosistem pesisir (seperti rekreasi SCUBA diving, melihat spesies
langka seperti Chelonia Mydas atau lebih di kenal dengan sebutan penyu hijau).
Sedangkan `ecotourism’ memberi keuntungan bagi lingkungan, budaya, dan ekonomi
komunitas lokal seperti mengamati burung atau biota unik lainnya dengan `guide’
orang lokal, tinggal bersama penduduk lokal atau pondokan alami (eco-lodge)
yang disediakan penduduk setempat dan memberi kontribusi ekonomi bagi penduduk
local (eco-charge).
Haruslah
dibedakan antara konsep dari `ecotourism’ (wisata ekologi) dan `sustainable
tourism’ (pariwisata berkelanjutan), dimana pengertian `ecotourism’ merujuk
pada segmen dari sektor pariwisata, sedangkan prinsip `sustainability’
diterapkan pada segala tipe aktivitas, operasi, pembuatan / pendirian dan
proyek pariwisata termasuk bentuk yang konvensional maupun alternatif.
Menurut
Hadi (2007), prinsip-prinsip ekowisata (ecotourism) adalah meminimalisir
dampak, menumbuhkan kesadaran lingkungan dan budaya, memberikan pengalaman
positif pada turis (visitors) maupun penerima (hosts), memberikan manfaat dan
pemberdayaan masyarakat lokal.
`Eko-Wisata’
mutlak memperhatikan pemeliharaan lingkungan alam (conservation), bukan
sebaliknya mengubah keaslian alam sehingga menganggu keseimbangan alam.
Pemahaman pariwisata ekologi adalah untuk menyokong atau menopang keseimbangan
hubungan antara manusia dengan lingkungan alamnya. Kualifikasi aktivitas dalam
ecotourism senantiasa berorientasi terhadap cara-cara pengembangan dan
pemeliharaan keutuhan alam yang berkelanjutan.
Potensi
ekowisata merupakan produk wisata unggulan yang dapat dikembangkan sesuai
dengan pola pemanfaatan lahan di sekitar wilayah konservasi pantai Pangumbahan
Sukabumi, sejalan dengan kaidah pelestarian lingkungan dan tujuan pengembangan
ecotourism. Potensi ecotourism tersebut merupakan potensi utama dimana lebih
lanjut didalamnya dapat dikembangkan beberapa potensi ikutan.
Dari
makalah ini diharapkan bisa dibuat suatu model pelatihan pariwisata yang
berbasis lingkungan dan budaya lokal untuk mempersiapkan masyarakat menjadi
objek pembangunan di wilayah mereka, karena ecotourism pada prinsipnya bukan
menjual destinasi tetapi menjual ilmu pengetahuan dan filsafat lokal atau
filsafat ekosistem dan sosiosistem.
2. Tujuan Penulisan
Penulisan
ini mengkaji perkembangan ekowisata di wilayah konservaasipenyu pantai
Pangumbahan Sukabumi. Wilayah ini dipilih untuk memberi alternatif obyek
wisata pada masyarakat untuk di kunjungi
. Dalam tulisan ini akan dilihat bagaimana dampak perkembangan pariwisata bagi
penduduk lokal dan lingkungan yang disebabkan adanya wilayah Konservasi Penyu
di pantai Pangumbahan.
PEMBAHASAN
Ujung
Genteng sebetulnya sebuah lokasi yang penuh potensi, karena disamping pantainya
yang masih perawan, tanahnya juga cukup subur untuk pertanian. Sehingga daerah
ini selain dikenal sebagai kampung nelayan juga sebagai daerah hasil pertanian
yang cukup penting.
Tapi
selama ini orang cenderung mengidentikkan Ujung Genteng dengan wisata pantai
yang masih asri dan sangat layak untuk dikunjungi. Tiap minggu daerah ini
sering dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam negeri dan luar negeri. Khusus
untuk wisatawan asing biasanya niatan untuk datang ketempat ini adalah melihat
penyu yang sedang bertelur. Selain bisa melakukan diving untuk melihat
karang-karang laut dan ikan hias.
Untuk
menempuh daerah ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan angkutan umum
atau dengan kendaraan pribadi. Kalau naik angkutan umum dari arah Jakarta anda
tinggal naik bis jurusan Bogor. Sesampainya di Bogor bisa mencari angkutan lagi
yaitu bis jurusan Bogor-Surade.
Dari
Surade anda bisa meneruskan perjalanan dengan naik elf jurusan Ujung Genteng
dengan lama perjalanan kurang lebih satu jam. Kalau naik kendaraan pribadi anda
tinggal menuju arah Sukabumi, sebelum memasuki kota Sukabumi ada pertigaan yang
lurus menuju kota dan anda tinggal belok kanan arah menuju Pelabuhan Ratu.
Kurang lebih 3 kilo menjelang Pelabuhan Ratu anda belok kiri menuju kearah
Jampang Kulon. Selanjutnya anda tinggal mengikuti petunjuk disetiap pertigaan
dan perempatan untuk menuju Ujung Genteng. Lama perjalanan dari Jakarta ke
Ujunggenteng berkisar antara 6-8 jam tergantung pada banyak sedikitnya angkutan
itu berhenti untuk mencari penumpang.
Perjalanan
ke Ujung Genteng adalah sebuah perjalanan yang sangat menyenangkan, karena hampir
setiap jalan menampilkan warna keindahan. Selepas Sukabumi menuju Pelabuhan
Ratu anda akan menemui jalan yang berbelok tajam, turun naik dan kanan kiri
adalah hutan dengan hawa yang sejuk. Dibeberapa tempat terlihat orang banyak
berjualan sawo, pisang dan jambu bol, anda bisa mampir untuk membeli buah-buah
tersebut sebagai bekal perjalanan dijalan. Setelah melewati jalur ini kemudian
memasuki wilayah Jampang Kulon, kita akan melewati jalan diatas tebing dengan
kanan kiri jurang yang sangat dalam dan tampak dari kejauhan gunung yang hijau
memantulkan nafas keindahan.
Di
beberapa ruas jalan bahkan terlihat disebelah kanan kita laut selatan yang biru
yang bersebelahan dengan areal persawahan dengan padi yang sedang tumbuh subur.
Kita bisa berhenti sejenak untuk sekedar menikmati keindahan ini dan juga
berfoto-foto ria untuk ikut menikmati pemandangan yang ada. Areal Perkebunan
Teh Surangga juga kita lewati, dengan hawa pegunungan yang sejuk dan pohon teh
yang tersusun rapi juga menggoda kita untuk berhenti, menikmati dan berfoto di
areal ini. Baru kemudian kita akan memasuki wilayah Ujung Genteng yang bercuaca
agak panas karena dekat dengan pantai. Seluruh jalan yang kita lewati pada
dasarnya bagus, namun memasuki wilayah pegunungan kondisi jalan yang dilalui
mulai tidak nyaman untuk perjalana, tingkat kerusakan ringan sampai sedang,
setelah melewati Surade tingkat kerusakan jalan menjadi ringan-sedang-parah.
Disarankan untuk kenyamanan perjalanan ini memang jangan memakai kendaraan
sejenis sedan, namun bawalah mobil sejenis Kijang, Panther atau lebih bagus
lagi four wheel drive. Apabila menggunakan angkutan umum dan tiba di Surade
sudah malam kita dapat naik ojek menuju Ujunggenteng dengan ongkos sekitar 100
ribu Rupiah.
Untuk
masalah penginapan, beberapa penginapan diUjunggenteng cukup nyaman diantaranya
adalah penginapan Mamas, Pondok Hexa, Pondok Adi dan lain-lain. Karena
terbatasnya penginapan yang ada sebaiknya anda melakukan booking sebelumnya
agar tidak kehabisan tempat menginap. Pondok tersebut memberikan tarif untuk 24
jam berkisar sebesar Rp.350,000,- sampai Rp. 750.000,- tergantung dari
kelengkapan yang dimiliki. Untuk makan pihak pengelola akan menyediakan tukang
masak, namun bahan-bahan yang akan kita masak kita harus bawa sendiri. Karena
jauh dari pusat perkotaan didaerah ini tidak banyak tersedia orang yang
berjualan bumbu-bumbu atau sayuran. Namun ada beberapa warung kecil disekitar
pondokan yang menjual kecap, saus, pop mie dan lain -lain tentunya dengan harga
lebih mahal.
EKOWISATA KAWASAN KONSERVASI DAERAH
WISATA TERPADU PANTAI PANGUMBAHAN
Menurut
Drs. Iwan Ridwan sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi
Kawasan Pangumbahan menjadi Kawasaan Wisata Konservasi dengan 3 jenis lahan :
1.
Lahan Terbuka untuk Umum :
Lahan
ini digunakan khususnya untuk kuliner.
2.
Konservasi yang Terbuka untuk Umum :
Disediakannya
lahan seluas ±50 Ha untuk pengamatan dimana disini disajikan wujud penyu,
tukik, telur dan sebagainya untuk dilihat oleh wisatawan.
3.
Konservasi Tertutup :
Disediakannya
lahan seluas ±30 Ha yang hanya digunakan untuk penelitian dan hal-hal penting
lainnya.
Dengan
adanya pembagian lahan ini, pemerintah daerah Sukabumi ingin menjadikan kawasan
ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata bagi turis lokal maupun mancanegara
dengan memberdayakan masyarakat sekitar sehingga dampak dari ecotourism di
wilayah ini dapat langsung di rasakan oleh masyarakat yang saat ini masih
banyak dari mereka yang berprofesi sebagai nelayan.
Kawasan
Konservasi Daerah Wisata Terpadu Pantai Pangumbahan dapat dijadikan beberapa
katagori :
1.
Observasi :
Pengamatan
secara langsung Penyu Hijau yang akan bertelur yang sekali bertelur dapat
menghasilkan 75-150 butir, biasanya ritual penyu hijau bertelur pada malam
hari, walaupun kadang ada penyu yang terlambat untuk bertelur. Biasanya ini
menjadi daya tarik bagi turis lokal maupun turis mancanegara untuk Menyaksikan
secara langsung bagaima penyu menggali lobang, bertelur dan menutup lobang,
waktu yang di butuhkan oleh penyu untuk ritual ini sekitar 1-2 jam.
2.
Konservasi :
Wilayah
yang digunakan untuk menjaga dan melestarikan penyu hijau, banyak peneliti
penyu baik lokal maupun mancanegara datang ke daerah Kawasan Wisata Terpadu
Ujunggenteng untuk meneliti kehidupan Penyu Hijau ini.
3.
Edukasi :
Merupakan
Wisata edukasi yang sangat baik untuk pendidikan lingkungan, banyak pihak
sekolah maupun universitas yang datang kewilayah ini untuk mempelajari
kehidupan sosial dan ekologi Kawasan ini.
4.
Rekreasi :
Banyak
obyek wisata yang mampu menarik turis lokal maupun manca negara yang dapat
dikembangkan didaerah ini seperti sunset, konservasi penyu, pantai pasir putih
dan lain-lain yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
lokal.
Dari
ke empat kategori kawasan tersebut semuanya merupakan satu kesatuan dari
pelaksanaan masterplan ecotourism daerah ini, beberapa obyek wisata
Ujunggenteng yang menjadi daya tarik dan dapat diandalkan di Daerah Wisata
Terpadu Ujunggenteng :
1.
Obyek Wisata berbasis Konservasi Penyu :
Wisatawan
dapat melakukan pengamatan secara langsung penyu yang bertelur pada malam hari,
melihat tempat penetasan telur penyu, melepas tukik ke laut pada sore hari.
2.
Obyek Wisata Pantai Pasir Putih :
Hamparan
Pantai Pasir Putih yang lembut yang bagi sebagian wisatawan menganggap lebih
indah dari pantai yang ada di Pulau Bali ditambah dengan pemandangan laut lepas
sangat indah untuk di nikmati.
3.
Obyek Wisata Sunset :
Setelah
bergembira melepas tukik kelaut para wisatawan bisa menikmati sunset dibekas dermaga
yang dulu dibangun oleh Jepang sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal perang.
Namun dermaga tersebut sebagian besar hancur karena diterjang oleh ganasnya
ombak laut selatan. Menikmati sunset ditempat ini luar biasa indah, karena
langit dan lautan terbuka dan angin kencang menambah indah dan romantisnya
suasana.
4. Obyek Wisata Pemancingan :
Daerah
pemancingan yang dapat digunakan untuk
memenuhi hobi para mancing mania, Ujung Genteng merupakan tempat yang
cocok di mana ikannya cukup banyak dan bervariasi.
5. Obyek Wisata Surfing :
Wisatawan
bisa berselancar di atas ombak yang cukup menantang yang terkenal dengan
sebutan ”ombak tujuh”. Lokasi ini merupakan kawasan favorit bagi wisatawan
mancanegara untuk olahraga selancar. Sebutan ombak tujuh menurut penduduk
karena ombaknya selalu berurutan tujuh ombak dan selalu besar-besar.
6. Obyek Wisata Renang :
Pantai
Ujung Genteng memiliki karakteristik umumnya pantai selatan Pulau Jawa yang
terkenal bersih airnya dan ombaknya yang besar. Walaupun demikian, pantai ini
jauh berbeda jika dibandingkan dengan pantai Pelabuhan Ratu yang terkenal rawan
dan sering merenggut korban jiwa karena ombaknya yang ganas. Walaupun pantai
Ujung Genteng menghadap bebas ke Samudera Hindia, namun ombaknya yang besar tak
membahayakan wisatawan yang gemar bermain-main di laut. Ombak besar dari tengah
samudera lebih dulu pecah berserak lantaran terhalang gugusan karang laut di
depan bibir pantai, sehingga kita dapat menikmati alam dengan pantai yang
indah, aman, dan nyaman. Anak-anak boleh berenang di laut sepuasnya dan
memungkinkan memandang sekumpulan ikan berwarna-warni di sela-sela batu karang,
menandakan betapa alaminya lingkungan Ujung Genteng.
7.
Obyek Wisata Proses Pembuatan Gula
Kelapa :
Disamping
objek wisata alam ujunggengeng juga mempunyai objek wisata dalam bentuk proses
pembuatan gula kelapa oleh masyarakat setempat. Pembuatannya sederhana sekali
yakni dengan memanfaatkan perkebunan kelapa luas, para penduduk memasang bokor
untuk menampung cairan dari kembang kelapa lalu di kumpulkan dan dimasak
dikuali lalu dicetak dengan potongan bambu yang ukurannya lebih besar dari
ukuran gula kelapa yang ada di pasaran.
MANFAAT ECOTOURISM KAWASAN
KONSERVASI PANTAI PANGUMBAHAN
Dengan
adanya berbagai macam objek wisata yang
ada di Ujunggenteng yang di kelola dalam bentuk ecotourism berbasis Konservasi
Penyu tentu berdampak pada perekonomiam masyarakat setempat. Banyak dari
masyarakat yang tadinya hanya sebagai nelayan tradisional sekarang beralih
profesi ke berbagai profesi yang menunjang keberlangsungan ecotourism berbasis
Konservasi Penyu di wilayah Ujunggenteng ini.
Beberapa
bentuk manfaat ecotourism yang dirasakan masyarakat sekitar terjadi pada sektor
usaha :
1. Transportasi :
Adanya
paket-paket wisata yang menarik yang dikelola oleh masyarakat sekitar yang
biasanya berupa paket 2 hari 1 malam dengan tarif Rp. 500.000,- per orang,
adanya ojeg yang diperuntukan bagi wisatawan dari Ujunggenteng ke daerah
Konservasi Penyu dengan tarif ± Rp. 20.000,- sekali jalan dan usaha transportasi
lainnya.
2. Penginapan :
Dengan
adanya paket-paket wisata yang ditawarkan otomatis membuat permintaan akan
penginapan semakin meningkat, sekarang semakin banyak beberapa diantaranya
adalah villa Amanda Ratu, Papa’s Losmen, Villa adi, dan juga rumah-rumah
penduduk yang dapat di sewa, tentu dengan tarif yang beragam antara Rp.
100.000,- sampai Rp. 500.000,- tarif ini selain bergantung pada seberapa
lengkap fasilitas yang tersedia juga biasanya akan naik pada saat musim
liburan, musim Penyu Hijau bertelur.
3. Rumah makan :
Kebutuhan
akan konsumsi wisatawan juga telah di akomodir dengan munculnya rumah makan
yang semakin gampang di jumpai, dan juga tempat khusus untuk kuliner yang
disediakan oleh pemerintah tetapi jangan kaget apabila harganya lebih tinggi,
ini dapat dimaklumi karena jauhnya jarak untuk mendapatkan bahan pokok yang di
perlukan untuk di olah.
4. Perdagangan :
Dengan
semakin banyaknya turis yang dantang kedaerah Pantai Ujunggenteng membuat
sektor perdanganpun menjadi semakin banyak, dari yang memperdagangkan kebutuhan
sehari-hari, jajanan lokal, sampai pernak pernik buah tangan atau suvenir dapat
di jumpai disini, bahkan para nelayanpun dapat memperdagangkan hasil
tangkapannya langsung kepada wisatawan yang datang berkunjung.
5.
Guide atau Pemandu :
Apabila
kita datang ke daeraah Konservasi Penyu kita dapat meminta guide untuk
mendampingi kita dalam mengobservasi kegiatan penyu hijau ini,teruttama pada
daat penyu akan melakukan ritual bertelur dimalam hari yang biasanya selalu di
tunggu-tunggu oleh para wisatawan baik lokal maupun manca negara.
Sebenarnya
masih banyak manfaat-manfaat lain yang dapat dirasakan oleh masyarakar sekitar,
tidak hanya pada segi ekonomi, dalam segi budayapun masyarakat sekitar dapat
memperkenalkan budaya lokal apabila didukung oleh sumber daya manusia yang
memadai dan peraturan-peraturan yang dapat mendukung kegiatan budaya lokal dan
pada akhirnya pemberdayaan masyarakat sekitar akan akan menambah dya jual
wilayah Daerah Wisata terpadu Pantai Pangumbahan Ujunggenteng ini.
Menurut
data yang kami dapat dari petugas yang ada, tiap tahun jumlah pengunjung yang
datang ke daerah ini semakin meningkat
JUMLAH
WISATAWAN
TAHUN
|
JUMLAH
|
DAERAH ASAL
|
KETERANGAN
|
2008
|
1.451
|
Jakarta,
Bogor, Tangerang, Bandung, Sukabumi
|
Melihat
satwa penyu bertelur , melepas tukik ke laut dan sunset
|
2009
|
13.176
|
Jakarta,
Bogor, Tangerang, Bandung, Sukabumi, Cianjur, Turis mancanegara
|
Melihat
satwa penyu bertelur , melepas tukik ke laut dan sunset
|
2010
|
16.962
|
Jakarta,
Bogor, Tangerang, Bandung, Sukabumi, Cianjur, Turis mancanegara
|
Melihat
satwa penyu bertelur , melepas tukik ke laut dan sunset
|
Melihat
data diatas kita tentu dapat menyimpulkan bahwa memang Kawasan Wisata Terpadu
Konservasi Penyu ini semakin diminati oleh wisatawan, baik yang bertujuan
rekreasi wisata alam maupun rekreasi wisata edukasi. Dengan semakin besarnya
minat masyarakat tentu pemerintah tidak boleh berpangkutangan, sebaiknya
pemerintah mengeluarkan dana untuk perbaikan jalan menuju Kawasan Wisata
Terpadu tersebut karena dengan perjalanan yang memakan waktu cukup lama akibat
infrastruktur yang kurang memadai tentu jadi bahan pertimbangan bagi wisatawan
untuk datang.
Kondisi
jalan yang kurang memadai
Dengan
memperbaiki dan membangun infrastruktur, sarana dan prasarana yang memadai kita
dapat optimis tahun-tahun berikutnya Kawasan Wisata Terpadu ini akan semakin
banyak di kunjungi turis lokal maupun turis mancanegara.
KESIMPULAN
Dengan
adanya Kawasan Wisata Terpadu yang berbasis kegiatan Konservasi Penyu diwilayah
Pantai Pangumbahan Ujunggenteng Sukabumi, pada akhirnya membawa manfaat yang
sangat besar terutama pada sektor perekonomian masyarakat setempat, tetapi bila
tidak didukung oleh oleh regulasi yang tepat kdi kawatirkan kawasan ini tidak
dapat berlangsung lama, oleh sebab itu Pemerintah diharapkan memaksimalkan
pemberdayaan penduduk lokal untuk keberlangsungan Kawasan Wisata Terpadu
Konservasi Penyu Pantai Pangumbahan Ujunggenteng Sukabumi.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel AMGD, 2010, Sisi Lain Ujunggenteng,
http://www.mlancong.com
Indonesia’s Beautiful Beaches: Come and
Take Care of it, , Ujunggenteng Pantai Indah di Pesisir Selatan Jawa barat,
http://careindobeach.blogdetik.com/
Video Konservasi Penyu dan Habitatnya,
2009, Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut Direktorat Jendral
Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Tesis Imam Rudi Kurnianto, 200 ,
Ecotourism di Kawasan Waduk Cababan Kabupaten Tegal
Situs/link terkait :
http://www.google.com
http://ujung-genteng.info
http://sukabumitoday.com
https://tssimamora.wordpress.com