.

Selamat datang di blog wira lesmana add twitter @wirabogor IG : wira.lesmana E-mail wira.lesmana22@gmail.com

Monday, 23 November 2015

Proposal Penelitian Administrasi Negara


FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR


PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Persyaratan
Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial

Oleh
WIRA LESMANA
NIM. D.1310920


 



PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2015


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .....................................................................................                        i
BAB I PENDAHULUAN ................................................................                        1
            1.1 Latar Belakang Masalah .................................................             1
            1.2 Perumusan Masalah .........................................................            3
            1.3 Tujuan Penelitian .............................................................            5
            1.4 Kerangka Teori ...............................................................             8
            1.5 Oprasionalisasi Variabel .................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................         11
            2.1 Teori ...................................................................................          12
BAB III METODOLOGI .....................................................................        13
            3.1 Metode Penelitian .............................................................           15
            3.2 Populasi dan Sampel ........................................................            16
            3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................  ..............          17


BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah
Sejak berlakunya otonomi daerah di dalam undang-undang No.22 tahun 1999 yang di perbaiki ke dalam undang-undang No.32 tahun 2004 dan undang-undang No. 12 tahun 2008 tentang pemerintah daerah, yang diberi wewenang untuk mengolah daerahnya termasuk kewenangan mengolah pendapatan daerahnya yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor saat ini. Pemberian kewenangan ini telah diwujudkan dengan pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional dan perimbangan keuangan pusat dan daerah sesuai dengan prinsip demokrasi.
Menurut UU No. 32/2004 Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Hal ini dapat dilihat konsep Otonomi Daerah itu sendiri, dimana segala kewenangan yang dulunya dipegang atau dikendalikan o1eh pusat diserahkan penuh ke daerah. Dengan demikian daerah harus mampu mengatur rumah tangganya sendiri, maka untuk mewujudkan atau menampakkan kemampuan daerah diperlukan adanya Sumber-sumber pendapatan daerah serta fungsi manajemen sumber daya manusia daerah yang baik dan mantap, sehingga dapat mengatur sumber-sumber dana yang diperolehnya untuk membangun serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan agar Sumber Daya Manusia didalam organisasi itu dapat dipergunakan dalam mencapai tujuan organisasi tersebut, fungsi sumber daya manusia itu sendiri adalah untuk memberikan dorongan, motivasi, serta kemampuan yang dimiliki untuk dikembangkan guna kepentingan organisasi dengan cara memberikan kekuasaan atau mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas kepada pihak lain.
Penyelenggaraan pemerintah pada intinya adalah pemberian pelayanan terhadap masyarakat, oleh karena itu dalam upaya mewujudkan Visi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 yaitu "Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia" dan Misi Pemerintah Kabupaten Bogor ke-5, yakni "Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kerjasama Antar Daerah Dalam Kerangka Tatakelola Pemerintahan yang Baik", Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor memiliki visi yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Dispenda Tahun 2013-2018 yaitu "Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor menjadi Dinas Pendapatan Daerah Termaju di Indonesia".
Berdasarkan pengamatan dari sumber website Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor, peneliti menemukan kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor saat ini adalah keterbatasan SDM yang berkualitas, khususnya sebagai juru penilai maupun juru sita serta belum adanya integrasi sistem pendapatan daerah sehingga hal ini mutlak diperlukan pada tahun 2015 untuk melakukan kegiatan Integrasi Sistem Pendapatan Daerah yang mampu mengintegrasikan antara sistem Pajak Daerah, BPHTB, dan PBB dengan pihak Perbankan, Notaris/PPAT dan 20 UPT di Kabupaten Bogor.
Bertitik tolak dari masalah tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dalam Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia yang akan dilakukan pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor. Oleh karenanya peneliti akan menggunakannya dalam bentuk proposal penelitian dengan judul : FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR.





1.2  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka peneliti berusaha merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Bagaimana fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor.
2.      Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor.
3.      Usaha apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor.

1.3  Tujuan dan Kegunaan Penelitian
A.    Tujuan Penelitian
Tujuan dalam mengadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta memperoleh data tentang permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberdayaan dengan tujuan utama sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor.
2.      Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor.
3.      Untuk mengetahui usaha-usaha yang telah dilakukan dalam meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor.

B.     Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.    Secara teoritis
·         Untuk mengembangkan pemikiran dibidang khazanah ilmu pengetahuan khususnya Administrasi Negara tentang fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dan kinerja pegawai.
·         Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti dalam memahami fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai.
b.      Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam mencari jalan keluar untuk memecahkan masalah dalam fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan kinerja pegawai.

1.4  Kerangka Teori
A.  Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang penting dalam suatu organisasi, fungsi manajemen sumber daya manusia sangat universal karena hasil suatu kegiatan dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari sumber daya manisia, dimana masing-masing pihak yang terlibat dalam organisasi dapat menjalankan perannya dengan baik apabila baginya tersedia sumber daya manusia yang baik pula.
Pada prinsipnya sumberdaya manusia adalah satu-satunya sumber daya yang menentukan organisasi, sumber daya manusia difahami sebagai kekuatan yang bersumber pada potensi manusia yang ada didalam organisasi dan merupakan modal dasar organisasi untuk melakukan aktifitas dalam mencapai tujuan, seperti yang telah dikemukakan Hadari Nawawi (2000), yaitu :
1.    Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi, disebut juga personel, tenaga kerja atau karyawan.
2.    Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksitensinya.
3.    Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non material atau non finansial) didalam organisasi bisnis yang mewujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksitensi organisasi.
Dengan demikian fungsi manajemen sumber daya manusia memiliki keterkaitan dengan kinerja pegawai, yaitu fungsi manajemen sumber daya manusia merupakan cara baru yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya serta bertambahnya efektivitas  juga meningkatkan kinerja yang lebih baik.Fungsi manajemen sumber daya manusia juga bermanfaat untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan pegawai sehingga hasil kerja pegawai dapat terwujud dengan hasil yang lebih baik.
Fungsi manajemen sumbdr daya manusia merupakan fungsi operasional, Juko Raharjo (2013) yang meliputi :
·         Manajemen pengadaan
·         Upaya pengembangan
·         Pemberian kopensasi
·         Pengintegrasian
·         Pemeliharaan
·         Dan pemutusan hubungan kerja
B.  Kinerja
Pengertian kinerja pegawai yang dikemukakan oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2000) “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Pendapat tersebut diatas dapat ditafsirkan bahwa kinerja pegawai erat kaitanya dengan hasil pekerjaan seseorang didalan suatu organisasi.
Berikut pedoman dalam mengukur kinerja pegawai menurut gomez (2003), dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu sebagai berikut :
1.      Quantity of work ;
Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang di tentukan.
2.      Quality of work
Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
3.      Job knowledge ;
Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.
4.      Creativeness ;
Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
5.      Cooperation ;
Kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi)
6.      Dependability ;
Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan.
7.      Initiative ;
Semangat untuk melakukan tugas-tugas baru dalam memperbesar tanggung jawab.
8.      Personal qualities;
Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan, integritas pribadi.
Kalau ukuran pencapaiaan kinerja sudah ditetapkan, maka langkah berikutnya dalam mengukur kinerja pegawai adalah pengumpulan informasi yang berhubungan dengan hal tersebut dari seseorang selama periode tertentu. Dengan membandingkan hasil ini dengan standar yang dibuat oleh periode waktu yang bersangkutan, akan dapat meningkatkan kinerja dari seorang pegawai.
Secara singkat dapat dikatakan bahawa pengukuran tentang kinerja pegawai tergantung kepada jenis pekerjaannya dan tujuan dari organisasi yang bersangkutan.

1.5  Operasional Variabel
Setiap penelitian dibutuhkan adanya penjabaran variabel-variabel yang masih berbentuk konsep-konsep abstrak agar didapat suatu bentuk lebih nyata. Proses tersebut dinamakan operasional variabel, untuk memudahkan didalam pembahasan dan pengujiannya, perlu peneliti kemukakan definisi operasional, sebagai berikut :
1.      Fungsi manajemen sumber daya manusia adalah salah satu upaya yang wajib dilakukan pada kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor untuk terciptanya SDM yang berkualitas, memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), menguasai kemampuan manajemen, meningkatkan mutu MSDM untuk dapat memenuhi tantangan peningkatan perkembangan yang semakin cepat, efesien dan produktif yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadikan SDM yang produktif, dan juga hal tersebut harus memperhatikan proses dari fungsi manajemen sumber daya manusia, yaitu suasana/iklim, potensi/daya dan memberdayakan.
2.      Kinerja pegawai adalah hasil evaluasi kerja dari pegawai kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor baik secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya pada kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor dengan memperhatikan aspek-aspek: Quantity of work, Quality of work, Job knowledge, Creativeness, Coorporation, Dependability, Initiative, Personal qualities.
3.      Meningkatkan artinya suatu kondisi perubahan cara kerja ke arah yang lebih baik dari keadaan sebelumnya dengan hasil yang lebih baik dari pada hasil sebelumnya, berdasarkan waktu dan kualitas dari sebelumnya.
Operasional variabel merupakan penjelasan dan pengertian teoritis variabel untuk mendapat di teliti dan diukur. Adapun variabel-variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Fungsi Sumber Daya Manusia sebagai variabel bebas dan Kinerja Pegawai sebagai variabel terikat. Maka peneliti akan menguraikan operasionalisasi variabel secara lengkap yang disajikan dalam bentuk tabel :












Tabel 1.1
Operasional Variabel Bebas
VARIABEL
DIMENSI
INDIKATOR
ITEM
Variabel Bebas : “Fungsi MSDM”
1.Manajemen   Pengadaan
-Rekrutmen Pegawai
-Seleksi Pegawai

2.Pengembangan
-Pendidikan
-Pelatihan
-Kursus

3.Kompensasi
-Insentif
-Penghargaan
-Promosi Jabatan/Karir
-THR

4.Pengintegrasian
-Komunikasi antara pimpinan Dinas dengan pegawai
-Kerjasama antara Dinas dengan pegawai.

5.Pemeliharaan
-Pemberian Jaminan Kesehatan BPJS
-BPJS Ketenagakerjaan

6.Pensiun
-Jaminan Hari Tua
-Pesangon
-Uang Pensiunan

Sumber : Paradigma Baru MSDM, Kunci Sukses Meningkatkan Kinerja, Produktifitas, Motivasi dan Kepuasan Kerja. Joko Raharjo (2013)








Tabel 1.2
Operasional Variabel Terikat
VARIABEL
DIMENSI
INDIKATOR
ITEM
Variabel terikat “Kinerja Pegawai”
1.Quantity of work
Jumlah kerja dalam suatu periode waktu yang ditentukan

2. Quality of work,
Kualitas kerja berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya

3. Job knowledge
Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya

4. Creativeness,
Keaslian gagasan yang dimunculkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul

5. Coorporation,
Kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain

6. Dependability,
Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja

7. Initiative,
Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dalam memperbesar tanggung jawab

8.Personal qualities.
Kepribadian, kepemimpinan, integritas pribadi

Sumber : Faustino Cordoso Gomez dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2003)


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia menunjukan tugas dan kewajiban yang dilaksanakan oleh organisasi besar maupun kecil dalam rangka pengadaan dan pengkoordinasian sumber daya manusianya, fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia mencangkup berbagai macam aktifitas yang berpengaruh secara signifikan pada semua bagian didalam organisasi.
Sebagian manajer terlibat dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia, sehingga mereka juga dapat dikatakan sebagai manajer sumber daya manusia yang lingkup tugasnya dibedakan oleh kedudukan sebagai manajer lini, dan manajer staf yang terdiri dari generalis dan spesialis sumber daya manusia yang berada di dalam departemen sumber daya manusia, dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia adalah manajer lini dan sumber daya manusia.
Manajemen telah banyak disebut sebagai “Seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”, definisi ini yang dikemukakan oleh Mary Paker Fallet, yang mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan itu sendiri.
Sedangkan menurut Armstrong (Danang Sunyoto, 2012) pendekatan terhadap manajemen manusia ada empat dasar yaitu :
1.      Sumber Daya Manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci keberhasilan organisasi tersebut.
2.      Keberhasilan ini sangat mungkin dicapai jika peraturan atau kebijaksanaan dan prosedur yang bertalian dengan manusia dari perusahaan tersebut saling berhubungan, memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan serta perencanaan strategis.
3.      Kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang berhasil dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh besar terhadap hasil pencapaian terbaik.
4.      Manajemen manusia berhubungan dengan integrasi, menjadikan semua anggota organisasi tersebut terlibat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Secara historis perkembangan pemikiran tentang manajemen sumber daya manusia tidak terlepas dari perkembangan pemikiran manajemen secara umum, dimulai dari gerakan manajemen ilmiah (pendekatan mekanis), gerakan human relation (pendekatan paternalis), dan gerakan kontemporer (pendekatan sistem sosial).
Gerakan manajemen ilmiah mengikuti pemikiran dari Frederich Winslow Taylor (Danang Sunyoto, 2012) yaitu pandangan mengenai sumber daya manusia pada era tersebut adalah :
·         Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor produksi yang dipicu untuk bekerja lebih produktif seperti mesin.
·         Bekerja sesuai dengan spesialisasi yang ditentukan.
·         Kondisi diatas memunculkan pengangguran, tidak ada jaminan dalam bekerja, berkurangnya rasa bangga terhadap pekerjaan dan tumbuhnya serikat pekerja.
Gerakan human relation, era ini ditandai dengan adanya pemikiran tentang peran sumber daya manusia terhadap kemajuan organisasi. Pandangan-pandangan yang muncu adalah :
·         Sumber daya manusia harus dilindung dan disayangi, tidak hanya dianggap sebagai faktor produksi, namun sebagai pemilik perusahaan.
·         Mulai disediakannya fasilitas pemenuhan kebutuhan karyawan, seperti tempat ibadah, tempat istirahat, jaminan kesehatan, kantin dan sebagainya.
Gerakan kontemporer dengan pendekatan sistem sosial,di era ini pemikiran mengenai pentingnya peran sumber daya manusia dan perlunya perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan serta kepastian dalam bekerja semakin berkembang. Pandangan-pandangan yang muncul, yaitu :
·         Pencapaian tujuan organisasi tidak terlepas dari kontribusi sumber daya manusia
·         Munculnya teori hirarki kebutuhan oleh Abraham Maslow sebagai landasan motivasi menjadi pendorong adanya pemikiran mengenai perlunya motivasi sumber daya manusia dengan melihat tingkat kebutuhan yang dimilikinya.
·         Adanya kecenderungan baru yang berdampak positif terhadap perkembangan efektivitas organisasi, meliputi :
1.      Meningkatnya kepentingan terhadap manajemen sumber daya manusia.
2.      Adanya perbedaan arah pengawasan dan kebijakan secara sentral dan pelaksanaan yang terdesentralisasi.
3.      Meningkatnya otomatisasi dan pengembangan sistem informasi sumber daya manusia.
4.      Munculnya program manajemen sumber daya manusia yang terintegrasi.
5.      Adanya perubahan menuju sistem merit dan akuntabilitas.
6.      Meningkatnya perhatian terhadap perilaku kerja karyawan.
7.      Mengingkatnya perhatian terhadap budaya dan nilai organisasi.
8.      Adanya perluasan program peningkatan produktivitas. 














B A B III
METODOLOGI

3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek yang berlaku, serta mengumpulkan data dan menuangkan data dari lapangan melalui observasi, angket dan wawancara untuk kemudian dianalisis.
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif menurut Sugiyono, 1999. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk mengembangkan masalah-masalah dari suatu fenomena yang dihubungkan dengan teori untuk memecahkan masalah itu secara rational. Untuk mendeskripsikan atau menjelaskan dan menggambarkan fungsi MSDM dalam meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor.

3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah genelarisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.. (sumber : Sugiyono, 2011).
Populasi penelitian ini adalah pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor, yang berjumlah 179 Orang.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampling, teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.
Responden penelitian harus memenuhi kriteria sebagai berikut : bersetastus sebagai pegawai PNS non honorer di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor dan bersedia mengisi kuesioner penelitian dengan lengkap dan jujur. Untuk menentukan ukuran sampel peneliti menggunakan rumus Yamane (1967), sebagai berikut :
n =               N
(N d2 + 1)
Keterangan :
n          : Jumlah sampel
N         : Populasi pegawai
d          : Presisi (0,1), dengan taraf kesalahan 1% dan tingkat kepercayaan 99%.

Dari daftar pegawai di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor, diketahui bahwa pegawai yang bersetatus sebagai pegawai PNS non honorer sebanyak 93 Orang. Maka berdasarkan rumus Yamane penentuan n (jumlah sampel) diatas dihitung sebagai berikut :

n =                     93                    = 48
(93 x 0,1 x 0,1 + 1)

Maka jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk penelitian adalah sebanyak 48 orang.

3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti pergunakan dalam penyusunan proposal penelitian ini adalah sebagi berikut :
1.      Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah cara memperoleh data dengan cara membaca, mempelajari, dan menganalisis dari buku-buku, catatan-catatan, diklat-diklat, peraturan perundang-undangan, arsip-arsip dan dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan materi dan pembahasan proposal penelitian ini.



2.      Studi Lapangan
Studi lapangan adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung ke tempat penelitian, dilakukan melalui cara sebagai berikut :
a)      Observasi (peninjauan langsung) ke lokasi penelitian yakni Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor.
b)      Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan cara mengadakan wawancara dengan para responden dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang dilakukan secara formal maupun informal, baik terstruktur maupun tidak terstruktur.
c)      Angket, yaitu merupakan sejumlah pertanyaan tertulis dan terstruktur bagi responden untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam penelitian ini digunakan angket yang sifatnya “tertutup” menggunakan skala Likert dengan gradasi 4, maksudnya alternatif jawaban dari pertanyaan yang diajukan sudah disediakan oleh peneliti dan responden hanya memilih alternatif jawaban yang sesuai dengan pengalaman pribadinya.












DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor  Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 TAHUN 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV.Alfabeta
Mathis, Robert L dan Jackson, John H. 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Amstrong, Michael. 1988, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Alex Komputindo.
Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.
Sadarmayanti. 2003. Good Governance (Kepemerintahan yang baik) Dalam Rangka Otonomi Daerah, Jakarta: Mandar Maju.