.

Selamat datang di blog wira lesmana add twitter @wirabogor IG : wira.lesmana E-mail wira.lesmana22@gmail.com

Thursday, 10 December 2015

PERAN KERETA API PELABUHAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM E-LOGISTIK TERHADAP PENURUNAN BIAYA LOGISTIK NASIONAL





Penelitian Transportasi Tingkat Nasional Tahun 2015

PERAN KERETA API PELABUHAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM E-LOGISTIK TERHADAP PENURUNAN BIAYA LOGISTIK NASIONAL

Disusun Oleh :
Wira Lesmana



UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2015


PERAN KERETA API PELABUHAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM E-LOGISTIK TERHADAP PENURUNAN BIAYA LOGISTIK NASIONAL


ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran kereta api logistik di pelabuhan dengan menggunakan sistem elektronik logistik (E-Logistik) terhadap penurunan biaya logistik nasional. Tujuan lain yang penting adalah mewujudkannya sistem layanan one stop service transportasi multimoda. Integrasi moda transportasi di pelabuhan sangat penting, disamping dapat mempermudah juga bisa menekan biaya logistik, sehingga dapat memperlancar arus keluar masuk barang di pelabuhan. Terintegrasinya moda transportasi sangat tergantung pada infrastruktur dan kesiapan operator pelabuhan dalam mengatur pergerakan barang. Infrastruktur pelabuhan yang memadai merupakan daya tarik para pengguna jasa untuk menggunakan moda transportasi alternatif sebagai alat distribusi logistik berbiaya rendah. Dengan kesiapan pelabuhan dan pengatur pelayaran serta penataan kendaraan pengangkut barang yang baik dan juga dibantu dengan sistem elektronik logistik (E-Logistik), maka kepadatan di pelabuhan bisa dikurangi, sehingga bisa menghasilkan pergerakan barang yang efektif dan efisien.

KATA KUNCI : Kereta Api Pelabuhan, Sistem E-Logistik, Logistik Nasional.




LATAR BELAKANG
Sistem transportasi di masa depan tidak mungkin hanya mengandalkan pada satu moda saja. Integrasi antar moda mutlak dibutuhkan dalam rangka membangun sistem transportasi yang komprehensif. Rencana Strategis Transportasi Nasional ke depan adalah terwujudnya layanan transportasi multimoda. Transportasi multimoda, berperan sebagai penggerak utama angkutan barang di Indonesia sehingga mampu meningkatkan daya saing produk nasional baik di pasar domestik, regional maupun internasional. Upaya ini juga selaras dengan akan diberlakukannya pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Hal itu, dikarenakan integrasi sistem logistik ASEAN menyiratkan adanya liberalisasi di bidang jasa angkutan multimoda di kawasan ASEAN dan menuju liberalisasi jasa pada tataran global. Sebagai sebuah negara kepualaun, kebutuhan Indonesia akan angkutan laut sangat besar. Karena itu angkutan laut memang harus diperkuat. Bandara Kualanamu-Sumatera Utara, adalah salah satu proyek percontohan terintegrasi dengan kereta api yang saat ini sedang berjalan. Sedangkan pelabuhan di indonesia belum banyak yang terintegrasi dengan jalur kereta api seperti pelabuhan tanjung priok–jakarta, dan Pelabuhan Tanjung Perak- Surabaya, sebagai pelabuhan utama. Belum berkembangnya penggunanan E-Logistik dalam Industri logistik membuat kurang efesiennya arus barang yang berjalan, selain itu perusahaan jasa pengiriman barang tidak memberi kepastian terhadap penerima barang. Sehingga sering terjadi keterlambatan waktu pengiriman dan bahkan terjadi penumpukan barang di suatu pelabuhan. Seperti yang terjadi di pelabuhan tanjung priok.
Pembahasan mengenai pelabuhan terintegrasi kereta api dan pentingnya e-logistik dalam dunia bisnis sangat diperlukan saat ini. Hal ini dikarenakan banyak orang yang belum mengetahui betapa banyak manfaat dari e-logistik. Kebanyakan orang masih menggunakan metode tradisional dalam bidang bisnis dan ekonomi. Padahal dengan e-logistik, kita bisa secara drastis mengurangi biaya dalam berbisnis. Selain itu, kita bisa melakukan transaksi di mana pun dan kapan pun kita berada.

PEMBAHASAN
A.      Pengertian Sistem Transportasi dan Moda Kereta Api
Terdapat 2 definisi dari Sistem transportasi, yang pertama adalah definisi dari sistem, sistem merupakan suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara 1 variabel dengan variabel lain dalam tatanan yang terstruktur, sedangkan yang kedua adalah definisi dari transportasi adalah suatu usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain.
Sehingga dari kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, sistem transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara berbagai variabel dalam suatu kegiatan atau usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya secara terstruktur untuk tujuan tertentu.
Untuk mejamin kelancaran proses mobilisasi barang dan manusia, sistem transportasi didukung oleh alat pendukung yang berupa sarana dan prasarana transportasi, misal : jalan raya, rel kereta api, terminal, dermaga, bandara, dan lain sebagainya.
Salah satu moda transportasi kebanggaan Indonesia yang telah ada sejak zaman pemerintahan india belanda adalah Kereta api, kereta api merupakan sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya (gerbong), yang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).


Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu mengangkut penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.
B.     Manfaat dan Keunggulan Moda Transportasi Kereta Api
Operator angkutan kereta api di Indonesia saat ini dilakukan oleh BUMN Perkeretaapian, yaitu PT. Kereta Api / PT KAI (Persero). Pertumbuhan angkutan kereta api yang dilakukan oleh PT. KAI, baik kereta api penumpang maupun barang menunjukkan peningkatan dari tahun 2004 hingga 2008. Bahkan, untuk angkutan penumpang, data menunjukkan realisasi volume yang diangkut melebihi jumlah yang ditarget.
Data angkutan menunjukkan, peluang usaha angkutan kereta api ini masih sangat besar. Di samping jumlahnya penggunanya yang terus meningkat, realisasi angkutan penumpang yang melebihi target menunjukkan kebutuhan akan jasa kereta api melebihi yang ditargetkan. Sementara untuk angkutan barang, realisasinya belum mencapai target. Hal ini menunjukkan, operator angkutan kereta perlu memperkuat diri untuk membidik angkutan barang.
Peluang besar angkutan kereta api ini juga didukung oleh beberapa keunggulan yang dimiliki kereta api di samping moda angkutan lainnya. Kereta Api dikenal sebagai moda angkutan yang memiliki multi keunggulan, antara lain: Hemat energi; Hemat lahan; Bersahabat dengan lingkungan; Tingkat keselamatan tinggi; Mampu mengangkut dalam jumlah yang besar & massal; serta Adaptif terhadap perkembangan teknologi. Dikaitkan dengan kecenderungan saat ini, kereta api menjadi moda transportasi yang sangat relevan untuk dikembangkan.


Tabel Perbandingan Pemakaian BBM
No.
Moda Transportasi
Volume Angkut
Konsumsi Energi / Km
Konsumsi Energi BBM / Orang
1.
Kereta Api
1500 Orang
3 Liter
0,002 Liter
2.
Bus
40 Orang
0,5 Liter
0,0125 Liter
3.
Pesawat Terbang
500 Orang
40 Liter
0,08 Liter
4.
Kapal Laut
1500 Orang
10 Liter
0,006 Liter
Sumber : PT KAI (Persero)

Pihak PT KA sendiri mengakui, manfaat dalam skala nasional dari pengembangan perkeretaapian di Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut:
1.      Menekan Kerusakan Jalan Raya, sehingga mampu menghemat keuangan Negara yang dialokasikan untuk perawatan jalan serta membayar berbagai resiko yang timbul selama ini.
2.      Menekan Kepadatan Lalulintas Jalan Raya, sehingga meminimalkan pemborosan konsumsi BBM akibat kemacetan lalulintas, serta mengurangi resiko kecelakaan lalulintas di jalan raya.
3.       Minimasi biaya angkutan & distribusi Logistik Nasional, sehingga di satu sisi mampu menekan biaya produksi dan membuka peluang kompetisi ekspor, di sisi lain menekan harga satuan produksi konsumsi domestik di pasar.
4.      Optimasi Kapasitas Angkut KA, yang selama ini sebagian besar masih "idle capacity" khususnya untuk KA Barang.





Apabila dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya moda angkutan kereta api lebih banyak memiliki keunggulan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan, karena semakin relevan dengan kemajuan tekhnologi dunia saat ini. Keunggulan yang dimiliki Moda kereta Api tersebut antara lain adalah :
1.      Dapat mengangkut barang dan penumpang secara massal.
2.      Tingkat keselamatan tinggi, hal ini dikarenakan kereta api mempunyai jalan khusus tersendiri yang tidak boleh dilewati oleh kendaraan lainnya dengan alasan apapun.
3.      Lebih hemat energi karena menggunakan energi sekunder.
4.      Gangguan cuaca tidak begitu berpengaruh terhadap pengoperasian kereta api.
Akan tetapi angkutan kereta api juga mempunyai beberapa kelemahan seperti halnya moda transportasi yang lain. Kelemahan moda kereta api antara lain:
1.      Biaya operasional yag besar, karena perusahaan kereta api harus memelihara sendiri jalan rel yang digunakannya serta melengkapi sendiri berbagai fasilitas untuk menunjang keselamatan penumpang.
2.      Moda kereta api tidak dapat melayani penumpang untuk mencapai tempat dimana saja, karena keterbatasan sarana jalan yang dimiliki.
3.      Karena moda kereta api memiliki kecepatan yang tinggi dan mengangkut kapasitas barang atau manusia dalam jumlah yang besar, maka pelaksanaannya terikat oleh syarat – syarat konsesi dan peraturan. Peraturan itu baik secara teknis maupun umum, untuk menjamin keamanan.





C.    Peran Pemerintah Dalam Penanganan Kemajuan Moda Kereta Api
Peran jaringan kereta api dalam membangun suatu bangsa telah dicatat dalam sejarah berbagai negeri di dunia. Kereta api merupakan alat transportasi penting dalam revolusi industri yang berfungsi menghubungkan sumber bahan baku, tenaga kerja, pusat produksi, dan pasar hasil produksi.
Selain itu, kereta api membuka dan menghubungkan desa-desa dan kota-kota dan merangkainya menjadi suatu unit ekonomi nasional. Seiring kemajuan tenaga produktif ini tumbuhlah kesadaran di antara masyarakat Indonesia yang tersentuh oleh jaringan kereta api bahwa moda kereta api juga merupakan bagian yang sangat penting dari suatu negara.
Karena itu pemerintah perlu meningkatkan investasinya dalam perkeretaapian dengan menambah jaringan rel, kapasitas angkut, dan meningkatkan kualitas pelayanan. Kebijakan transportasi semacam inilah yang dapat menunjukan keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan rakyat kebanyakan dan dengan demikian pemerintah terlihat dapat membuktikan komitmennya terhadap kemajuan bangsa ini.
D.    Peranan Moda Kereta Api Dalam Pembangunan Logistik Nasional
Dalam ruang lingkup ekonomi transportasi sangat memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dalam pembangunan ekonomi, jika ditinjau dari segi makro ekonomi, transportasi memegang peranan sentral dalam meningkatkan PDB nasional, ini dikarenakan sifat dari transportasi mempunyai sifat derived demand yakni apabila penyediaan transpotasi meningkat maka akan menyebabkan kenaikan dalam angka PDB atau dengan kata lain transportasi dapat meningkatkan permintaan pada barang lain.
Peran moda transportasi, khususnya moda kereta api pada dasarnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam mempermudah dan mengakomondasi seluruh aktifitasnya ekonomi dan sosial masyarakat. Peran lain dalam pembangunan ekonomi ini adalah sebagai fasilitas bagi system produksi dan investasi sehingga memberikan dampak positif pada kondisi ekonomi baik pada tingkat nasional maupun daerah dan dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang baik, akan membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan yang dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk.
E.     Pengelolaan Pelabuhan Di Indonesia

Pengelolaan pelabuhan di Indonesia bisa dikatakan masih belum mengembirakan, apalagi membanggakan. Masih banyak pengelelolaan yang kurang professional dari para pengelola pelabuhan, yang dalam hal ini adalah pemerintah. Masih banyak kekurangan yang bisa diidentifikasi oleh para stakeholders di bidang pelabuhan ini.
Disamping kekurangan – kekurangan tersebut, ada beberapa masalah - masalah umum yang kerap kali muncul dalam konteks pengelolaan pelabuhan. Masalah – masalah itu ialah antara lain :
1. Lamanya proses bongkar muat di pelabuhan – pelabuhan di Indonesia
2. Lamanya pengurusan kepabeanan di Indonesia
3. Fasilitas pelabuhan yang berkualitas buruk
4. Lamanya waktu tunggu di pelabuhan – pelabuhan di Indonesia
5. Kedalaman pelabuhan di Indonesia yang tidak memenuhi syarat
Faktanya masih banyak masalah yang dapat diidentifikasi dari pengelolaan pelabuhan. Tetapi 5 masalah – masalah yang ada di atas merupakan masalah – masalah umum yang sering terjadi dalam hal pengelolaan pelabuhan di Indonesia.
Para pengusaha selaku pihak yang paling sering memanfaatkan jasa pelabuhan ini pun kerap kali mengeluh mengenai buruknya sarana dan prasarana dari pelabuhan – pelabuhan di Indonesia. Salah satu contohnya ialah pada pelabuhan tanjung priok. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, para pengusaha yang barang – barangnya di angkut melalui container melalui pelabuhan tanjung priok kerap kali menghadapi lamanya proses bongkar muat di pelabuhan ini. Akibat keterlambatan penanganan kargo, banyak kapal menghindari Tanjung Priok. Untuk keperluan ekspor impor, kapal-kapal asing memilih untuk berlabuh di Singapura dan Malaysia. Bank Dunia pun mencatat, system dan efisiensi pelabuhan di Indonesia sangat buruk. Kondisi ini jelas memperburuk daya saing harga barang Indonesia. Akibatnya, potensi devisa pun menguap ke Negara – Negara lain yang bertetanggga dengan Indonesia.
Masalah lain yang kerap muncul dalam hal pengelolaan pelabuhan di Indonesia adalah lamanya waktu kepngerusan kepabeanan di Indonesia. Hal ini menyebabkan rendahnya minat para investor yang sebagian besar aktivitasnya berhubungan dengan pelabuhan untuk masuk ke Indonesia. Mereka enggan untuk berurusan dengan birokrasi Indonesia yang sangat berbelit – belit. Alas an lainnya ialah karena mereka sadar, dengan birokrasi yang semakin berbelit – belit, hal itu akan mempengaruhi stabilitas dari produk mereka. Karena mereka mau tidak mau mereka pasti akan memperhitungkan biaya – biaya birokrasi Indonesia kedalam produk mereka, yang sudah pasti merupakan sebuah pemborosan dan tidak menambah nilai apa – apa kepada produk yang mereka jual.
Selain itu masalah mengenai buruknya fasilitas – fasilitas yang tersedia di pelabuhan – pelabuhan Indonesia juga merupakan permasalahan umum yang sampai sekarang belum ada penyelesaiannya.
Fasilitas – fasilitas pelabuhan di Indonesia banyak  yang sudah tua dan juga kurang berfungsi dengan baik karena tidak di maintain dengan baik. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi operasional dan citra pelabuhan di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan Negara tetangga terdekat kita, Malaysia, Indonesia jauh tertinggal dalam hal ketersediaan pelabuhan fasilitas pelabuhan yang memadai.
Salah satu fasilitas pelabuhan Indonesia yang kurang memadai adalah kedalaman pelabuhan atau deep see port yang ada di Indonesia. Sebagian besar pelabuhan di Indonesia tidak bisa menjaga tingkat kedalaman lautnya sampai 14 meter atau lebih sehingga tidak dapat memenuhi kriteria deep sea port. Akibatnya, pelabuhan-pelabuhan di Indonesia hanya menjadi pengumpan bagi pelabuhan milik beberapa negara tetangga.
Masalah – masalah diatas menyebabkan pengelolaan pelabuhan menjadi tidak efektif. Hal ini berujung pada lamanya waktu tunggu bagi kapal – kapal untuk bersandar di pelabuhan – pelabuhan yang ada di Indonesia.
Pemerintah saat ini dituntut untuk segera memperbaiki masalah ini. Karena pelabuhan mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting dalam pergerakan dan pertumbuhan perekonomian suatu negara.

F.     Peran Pelabuhan Di Indonesia
Untuk meningkatkan peran dari pelabuhan, pemerintah perlu untuk sesegera mungkin mengambil langkah nyata dalam hal penyelesaian masalah – masalah yang dihadapi oleh pelabuhan Indonesia.
Ada beberapa cara yang dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menyelesaikan permasalahan ini. Namun sebelumnya kita harus menentukan terlebih dahulu prioritas pengembangan peabuhan yang ada sekarang ini. Dari semua masalah yang telah disebutkan diatas, masalah yang paling penting untuk diselesaikan terlebih dahulu adalah perbaikan fasilitas yang ada pada pelabuhan. Langkah pertama ialah merevitalisasi pelabuhan – pelabuhan utama di Indonesia. Sedikitnya, pemerintah harus serius mengembangkan 10 pelabuhan utama seperti Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Bitung, Pontianak, Pangkalan Bun, Panjang, dan beberapa pelabuhan yang memiliki posisi strategis. Dengan kedalaman kolam hanya sekitar 13,5 meter, Pelabuhan Tanjung Priok hanya mampu disandari kapal-kapal kecil-menengah. Kapal-kapal itu umumnya merupakan kapal feeder dari pelabuhan di Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. Selama ini, 80-90% kegiatan ekspor-impor Indonesia harus melalui pelabuhan di negara lain.
Dengan perbaikan fasilitas – fasilitas pada 10 pelabuhan utama tersebut, diharapkan potensi ekonomi dari pelabuhan Indonesia tidak “menguap” ke Negara – Negara tetangga lainnya.
Tentu hal ini perlu didukung dengan modal yang besar. Untuk mengembangkan pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pengelola, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II mengaku membutuhkan investasi sekitar Rp 22 triliun. Dana sebesar itu dibutuhkan untuk memperlebar terminal yang akan dilakukan dalam tiga tahap. Namun nilai investasi itu terbilang kecil dibanding manfaat yang bakal diperoleh ke depan. Angka ini jauh lebih kecil ketimbang defisit neraca pembayaran Indonesia dari sektor pelayaran yang mencapai US$ 13 miliar per tahun.
Dalam hal perbaikan fasilitas pelabuhan, dal hal ini kolam pelabuhan, para pengusaha pelayaran mengusulkan kepada pemerintah agar memperdalam kolam pelabuhan di Indonesia hingga 16 meter. Dengan demikian, pelabuhan ini mampu menampung kapal-kapal bermuatan 6.000 TEUs. Dengan adanya perbaikan kolam pelabuhan tersebut, para pengusaha yakin jika pengelola pelabuhan dapat meningkatkan produktivitas bongkar muat menjadi 20-25 boks container per jam per crane.
Jika perbaikan (kolam pelabuhan) dapat dilaksankan merata setidaknya pada 10 pelabuhan utama di Indonesia, dapat dipastikan produktivitas pelabuhan Indonesia juga akan meningkat.
Masalah lain yang perlu untuk ditangani secara serius adalah lamanya kepengurusan kepabeanan di pelabuhan – pelabuhan di Indonesia.
Indonesia memang identik dengan birokrasinya yang berbelit – belit, yang membuka peluang untuk praktek – praktek yang tidak etis seperti korupsi.
Hal – hal ini sungguh telah mengurangi nilai tambah bagi pelabuhan – pelabuhan di Indonesia. Dengan adanya hal ini, para pengusaha (terutama investor asing) lebih memilih untuk menjadikan pelabuhan di Indonesia sebagai tempat untuk kapal – kapal feeder mereka. Mereka lebih memilih untuk menempatkan kapal utamanya di pelabuhan – pelabuhan di negara – negara seperti Singapura dan Malysia karena kepengurusan administrasi disana jauh lebih efisien dan efektif. Sudah saatnya Indonesia memanfaatkan potensi ekonomi yang seharusnya menjadi miliknya tersebut.
Langkah yang perlu diambil untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan merubah system administrasi pada pelabuhan di Indonesia. Pelabuhan – pelabuhan di Indonesia memiliki kinerja yang lambat dari segi administrasi karena terlalu banyak berkas – berkas dan juga birokrat yang harus dilewati sebelum sistem dijalankan.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan melengkapi pelabuhan – pelabuhan di Indonesia dengan sistem informasi yang memadai. Kemudian perlu dilakukan evaluasi terhadap proporsionalitas dari managamen di pelabuhan. Jika kita ingin mempercepat jalannya suatu sistem, salah satu caranya ialah menyederhanakan proses dari sitem tersebut tanpa mengesampingkan esensinya. Oleh karena itu praktek – praktek birokratif harus segera dihilangkan guna meningkatkan kinerja pelabuhan dari segi pengelolaan waktu. Tetapi hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah pengembangan sumber daya manusia di pelabuhan – pelabuhan di Indonesia. Hal ini penting karena, jangan sampai perampingan angkatan kerja pada pelabuhan justru menurunkan tingkat produktivitas dari pelabuhan itu sendiri. Maka dari itu diperlukan tenaga – tenaga kerja yang terampil, dalam jumlah yang pas, untuk melaksanakan fungsi dan tugas dari pengelolaan pelabuhan. Tentu saja pengembangan keterampilan dalam hal penggunaan teknologi berbasis informasi dan juga yang sifatnya teknikal merupakan prioritas. Karena hal inilah yang mampu mendorong produktivitas.
Namun masalah pelabuhan di Indonesia adalah suatu hal yang kompleks. Diperlukan kesungguhan dari tiap – tiap stakeholders yang ada untuk memperbaiki kinerja pelabuhan. Selain itu diperlukan pengukuran yang presisi terhadap tiap strategi yang di terapkan. Agar modal yang besar yang digunakan untuk membangun pelabuhan dapat dipertanggungjawabkan nantinya.
Permerintah tentu saja memegang peran penting untuk hal ini. Pemerintah harus berperan sebagai penyelia yang secara berkala memantau penerapan dari semua strategi yang telah disepakati dan diterapkan. Karena pada umumnya meskipun telah dirumuskan dengan sangat baik, tiap strategi yang ada menjadi kacau saat diimplementasikan. Hal ini tentu saja karena kurangnya koordinasi. Diharapkan pemerintah dapat menjalankan peran ini dengan baik, bukan malah semakin memperburuknya.
G.    Sistem E-Logistik

E-logistik merupakan kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet. E-logistik menjadi suatu bagian penting dalam dunia bisnis saat ini. Berikut akan dijelaskan definisi e-logistik dari berbagai ahli, struktur, karakteristik, jenis-jenis, kelebihan dan kekurangan e-logistik.
Menurut Efimova Elena G. and friends dalam bukunya yang berjudul Electronic Logistics Services in Russia: the bridge to United Europe, elektronik logistik adalah jenis kegiatan yang berhubungan dengan akumulasi, pengolahan, pertukaran dan penyimpanan elektronik dokumen pada transaksi komersial internasional dan transportasi. Elektronik logistik memungkinkan untuk mempercepat, menyederhanakan dan mengurangi biaya kendaraan untuk transportasi.
Struktur Sistem ( Gambar 1 ) :




Seperti digambarkan pada gambar 1, e-logistik telah berkembang dari logistik modern dan e-commerce. Logistik modern itu sendiri telah berkembang dari logistik tradisional. Logistik tradisional adalah penyimpanan barang, transportasi dan anak perusahaan yang dibentuk oleh pola kegiatan usaha logistik. Pengoperasian informasi dan komunikasi akan menjadi sulit. Operasi logistik hanya bisa mengelola operasi independen, seperti transportasi, penyimpanan, penanganan, transportasi, dan seterusnya, terutama digunakan dalam bidang sirkulasi.
Logistik modern berdasarkan pada teknologi informasi modern, terpadu transportasi, penyimpanan, penanganan, pengemasan, distribusi, sirkulasi, pengolahan, logistik reverse, layanan pelanggan dan logistik fungsi, seperti pengolahan informasi dan pembentukan kegiatan logistik terpadu pola. Esensinya adalah untuk menggunakan teknologi informasi modern, dan teknologi logistik untuk mengubah tradisional logistik proses, kontrol dan inovasi. Logistik berkisar dari peredaran lapangan diperluas untuk seluruh proses produksi, yaitu pasokan, pengolahan, perakitan, penjualan dan sebaliknya logistik, pelaksanaan manajemen logistik terpadu untuk  memperluas ruang lingkup dari manajemen rantai pasokan.
Modern e-logistik harus memiliki sistem fisik, sistem informasi dan sistem manajemen. Sistem fisik memiliki fungsi untuk memproduksi benda yang akan dijual. Sistem informasi bertugas untuk memberikan informasi barang yang akan diperdagangkan. Sedangkan sistem manajemen yang mengatur semua transaksi jual beli. Lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan struktur e-logistik lainnya.
Gambar 2



Struktur e-logistik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu aset, layanan dan produk. Aset dapat berupa sarana dan prasarana untuk menunjang proses perdagangan. Contoh aset seperti komputer, mebel, peralatan, dan alat transportasi (mobil, motor, truk). Internet Logistic Center sekaligus sebagai communicative layer bertugas untuk melayani konsumen yang akan membeli produk kita. Produk-produk dapat dipublikasikan dengan harga yang berbeda. Harga bergantung pada portal konsumen. Portal konsumen dibagi menjadi empat kelompok, yaitu portal pegawai, portal pengecer (grosir, penyalur, penjual), portal pemasok dan portal pelanggan.
Ada banyak kelebihan yang dimiliki e-logistik, yaitu:
1.      Mampu melakukan bisnis 24 x 7 x 365. E-logistik dapat beroperasi sepanjang hari setiap hari. Toko Anda tidak perlu terbuka dalam rangka untuk pelanggan dan pemasok untuk melakukan bisnis dengan secara elektronik.
2.      Akses pasar global. Internet mencakup seluruh dunia, dan mungkin untuk melakukan bisnis dengan orang yang terhubung ke Internet. Bisnis lokal sederhana seperti toko kaset khusus mampu memasarkan dan menjual penawaran mereka secara internasional menggunakan e-logistik. Hal ini tidak seperti metode komunikasi tradisional, pengguna tidak dikenakan biaya sesuai dengan jarak di mana mereka berkomunikasi.
3.      Kecepatan. Komunikasi elektronik memungkinkan pesan untuk melintasi dunia hampir seketika. Tidak perlu menunggu beberapa minggu untuk katalog tiba melalui pos.
4.      Kesempatan untuk mengurangi biaya. Internet membuatnya sangat mudah untuk 'berkeliling' untuk produk dan jasa yang mungkin lebih murah atau lebih efektif. Beberapa riset online, mengidentifikasi produsen asli untuk beberapa barang, sehingga melewati grosir dan mencapai harga yang lebih murah.
5.      Pengembangan aplikasi yang efisien terhadap lingkungan. Dalam banyak hal, aplikasi dapat lebih efisien dikembangkan dan didistribusikan karena dapat dibangun tanpa memperhatikan pelanggan atau platform teknologi mitra bisnis. Update aplikasi tidak harus diinstal secara manual pada komputer. Sebaliknya, teknologi yang berhubungan dengan internet menyediakan kemampuan inheren ini melalui penyebaran otomatis pembaruan perangkat.
6.      Memungkinkan pelanggan swalayan dan 'pelanggan outsourcing'. Orang bisa berinteraksi dengan bisnis pada setiap jam dari hari itu akan lebih mudah bagi mereka, dan karena interaksi ini diprakarsai oleh pelanggan, pelanggan juga menyediakan banyak data untuk transaksi yang lain mungkin perlu dimasukkan oleh staf bisnis. Ini berarti bahwa beberapa pekerjaan dan biaya secara efektif dialihkan ke pelanggan, hal ini disebut sebagai 'pelanggan outsourcing'.
7.      Menyediakan untuk distribusi online. Web memungkinkan perusahaan untuk mendistribusikan data dan perangkat lunak online.
Meskipun banyak kelebihan e-logistik, namun e-logistik juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
1.      Waktu untuk pengiriman produk fisik. E-logistik sering digunakan untuk membeli barang yang tidak tersedia secara lokal dari bisnis di seluruh dunia, yang berarti bahwa barang-barang fisik harus disampaikan, dan membutuhkan waktu dan uang biaya.
2.      Produk fisik, pemasok dan ketidakpastian pengiriman. Ketika Anda berjalan keluar dari toko dengan item, itu sudah pasti barang milikmu. Anda memilikinya, Anda tahu apa itu, di mana itu dan bagaimana tampilannya. Dalam beberapa hal e-logistik, pembeli harus memberikan kepercayaan kepada penjual. Hal ini karena, pertama, tidak memiliki memiliki akses ke produk fisik, pembelian dilakukan dengan harapan pada produk dan kondisinya. Kedua, karena bisnis penyediaan dapat dilakukan di seluruh dunia, apakah yakin atau tidak mereka adalah bisnis yang sah dan tidak hanya akan mengambil uang Anda.     Cukup sulit untuk mengetuk pintu hati mereka untuk mengeluh atau melalui jalur hukum. Ketiga, bahkan jika barang tersebut dikirim, kita sering bertanya-tanya apakah barangnya akan tiba atau tidak.
3.      Barang mudah rusak dan tidak tahan lama. Meskipun transportasi khusus atau didinginkan dapat digunakan, barang yang dibeli dan dijual melalui internet cenderung tahan lama dan tidak tahan lama. Sebaliknya, barang-barang tahan lama dapat diperdagangkan dari hampir semua orang untuk hampir semua orang lain, memicu persaingan untuk harga yang lebih rendah. Dalam beberapa kasus ini mengarah pada disintermediasi di mana perantara orang dan bisnis yang dilewati oleh konsumen dan dengan bisnis lain yang berusaha untuk membeli lebih langsung dari produsen.
4.      Mengembalikan barang. Mengembalikan barang online merupakan suatu kesulitan. Ketidakpastian seputar pembayaran awal dan pengiriman barang semakin lebih buruk dalam proses ini. Apakah barang bisa kembali ke sumber mereka? Siapa yang membayar untuk pengiriman kembali? Akan mengembalikan pembayaran? Berapa lama waktu yang dibutuhkan?
5.      Privasi, keamanan, pembayaran, identitas, kontrak. Banyak masalah timbul – informasi pribadi, keamanan informasi dan rincian pembayaran, apakah pembayaran rincian (misalnya rincian kartu kredit) akan disalahgunakan, pencurian identitas, kontrak, dan apa hukum dan yurisdiksi berlaku.






KESIMPULAN
Integrasi moda transportasi kereta api di pelabuhan sangat penting, disamping dapat mempermudah juga bisa menekan biaya logistik, sehingga dapat memperlancar arus keluar masuk barang di pelabuhan. Infrastruktur pelabuhan yang memadai merupakan daya tarik para pengguna jasa untuk menggunakan moda transportasi alternatif sebagai alat distribusi logistik berbiaya rendah. Dengan kesiapan kereta api pelabuhan dan pengatur pelayaran serta penataan kendaraan pengangkut barang yang baik, maka kepadatan di pelabuhan bisa dikurangi, sehingga bisa menghasilkan pergerakan barang yang efisien. Apalagi dibantu dengan sistem elektronik logistik yang memungkinkan banyaknya keuntungan yang akan di dapat yang sudah dijelaskan dalam karya ini. Disamping kelebihan itu ada juga kekurangan dalam menggunakan sistem ini. Dengan ide saya ini semoga dapat memberikan masukan kepada pemerintah khususnya kemenhub dalam mengembangkan transportasi multimoda khususnya kereta api pelabuhan dan juga penggunaan sistem e-logistik.

SARAN
Dari tiga komponen biaya logistik seperti transportasi, inventori dan administrasi, biaya transportasi dinilai menjadi komponen yang paling tinggi di negeri ini. Inilah yang menjadi salah-satu faktor tingginya biaya logistik yakni 24% dari PDB Nasional tahun 2014 (Survey World Bank). Maka perlu diadakan tinjauan kembali oleh pemerintah tentang UU yang mengatur tentang logistic dan pembenahan dari berbagai sector infrastruktur khususnya transportasi kereta api dan pelabuhan yang ada, rencana pembangunan agar segera dilaksanakan, jangan sampai ditunda-tunda lagi. Dan  penggunaan sistem e-logistik di indonesia segera direalisasikan.



DAFTAR PUSTAKA
Efimova Elena G., and friends , “Electronic Logistics Services in Russia: the bridge to United Europe”, Electronic Publication of Pan-European Institute.
Berita Maritim. “Dukung Perdagangan – Perlu Revutalisasi Pelabuhan” dalam http://www.beritamaritim.com, diakses 01 Agustus 20115.
Investor Daily. “Ironi Pelabuhan di Negeri Kepulauan” dalam http://www.investor.co.id, diakses 31 Juli 2015.
Kompas. “Transportasi Pelabuhan Indonesia” dalam http://www.pksplipb.or.id, diakses 28 Juli 2015.