Data dari Badan Pusat Statistik menyatakan Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan ibu kota Republik Indonesia dan secara geografis mempunyai luas sekitar 2.663,82 Km2 atau sebesar 7,86 persen dari luas Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Bogor terletak antara 6,19o – 6,47o lintang selatan dan 106o1 ’– 107o103’ bujur timur.
Wilayah Kabupaten Bogor berbatasan dengan, sebelah Utara: Kota Depok, sebelah Barat : Kabupaten Lebak, sebelah Barat Daya : Kabupaten Tangerang, sebelah Timur : Kabupaten Purwakarta, sebelah Timur Laut : Kabupaten Bekasi, sebelah Selatan : Kabupaten Sukabumi sebelah Tenggara : Kabupaten Cianjur. Di
Kabupaten Bogor tahun 2015 terdapat 235 desa berada pada ketinggian kurang dari 500 m dari permukaan laut, sebanyak 149 desa berada diantara 500 – 700 m dari permukaan laut dan sisanya 50 desa berada pada kisaran 500 meter dari permukaan laut. Rata-rata curah hujan di Kabupaten Bogor 345,1 RR dengan rata-rata hari hujan 27,7 hari per bulan.
Pada tahun 2015, Kabupaten Bogor memiliki 40 Kecamatan, 434 desa/kelurahan yang meliputi 17 kelurahan dan 417 desa. Jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 3.944 RW dan jumlah Rukun Tetangga (RT) sebanyak 15.875 RT. (Sumber : BPS Kabupaten Bogor) Penduduk Kabupaten Bogor bertambah dari waktu ke waktu, kecuali pada tahun 2000 ada penurunan penduduk. Penurunan penduduk hasil SP1990 ke SP2000 dikarenakan adanya wilayah Kabupaten Bogor yang masuk ke wilayah Kota Bogor di Tahun 1995 berdasarkan PP No. 02/1995 dan pemekaran wilayah Kabupaten Bogor menjadi Kota Depok di Tahun 1999 berdasarkan UU RI No. 15/1999.
Jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2015 menempati posisi pertama se-Jawa Barat dengan kontribusi 11,69 persen dari total penduduk Provinsi Jawa Barat (46.709.569 jiwa). Jumlah penduduk Kabupaten Bogor kondisi Juni tahun 2015 adalah 5.459.688 jiwa, yang terdiri atas 2.792.907 laki-laki dan 2.666.761 perempuan.
Penduduk Kabupaten Bogor paling banyak tinggal di wilayah kawasan industri dan di daerah yang merupakan tujuan pemukiman yaitu di Kecamatan Gunung Putri dan Cibinong dengan persentase jumlah penduduk masing-masing sebesar 7,50 persen dan 7,29 persen dari total penduduk Kabupaten Bogor.
Perkembangan kondisi perdagangan di Kabupaten Bogor dapat dilihat dari banyaknya sarana perdagangan. Pada tahun 2015 jumlah pasar tradisional sebanyak 24 lokasi dan pasar desa 47 lokasi. Jumlah koperasi primer dan sekunder juga mengalami peningkatan dari 1.695 unit tahun 2014 menjadi 1.700 unit tahun 2015 atau meningkat sebesar 0,29 persen. Jumlah simpanan KUD/non KUD juga mengalami peningkatan dari 362,37 milyar rupiah tahun 2014 menjadi 391,70 milyar rupiah tahun 2015. Adapun jumlah KUD/BUUD di Kabupaten Bogor tahun 2015 sebanyak 38 unit dengan nilai simpanan sebesar 8,68 milyar rupiah.
Realisasi nilai ekspor berdasarkan Peneribitan Surat Keterangan Asal (SKA) pada Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) Cibinong cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 nilai ekspor dalam rupiah sebesar 11,56 triliun rupiah meningkat menjadi 12,07 triliun rupiah tahun 2015.
Kabupaten Bogor tahun 2015 terdapat 235 desa berada pada ketinggian kurang dari 500 m dari permukaan laut, sebanyak 149 desa berada diantara 500 – 700 m dari permukaan laut dan sisanya 50 desa berada pada kisaran 500 meter dari permukaan laut. Rata-rata curah hujan di Kabupaten Bogor 345,1 RR dengan rata-rata hari hujan 27,7 hari per bulan.
Pada tahun 2015, Kabupaten Bogor memiliki 40 Kecamatan, 434 desa/kelurahan yang meliputi 17 kelurahan dan 417 desa. Jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 3.944 RW dan jumlah Rukun Tetangga (RT) sebanyak 15.875 RT. (Sumber : BPS Kabupaten Bogor) Penduduk Kabupaten Bogor bertambah dari waktu ke waktu, kecuali pada tahun 2000 ada penurunan penduduk. Penurunan penduduk hasil SP1990 ke SP2000 dikarenakan adanya wilayah Kabupaten Bogor yang masuk ke wilayah Kota Bogor di Tahun 1995 berdasarkan PP No. 02/1995 dan pemekaran wilayah Kabupaten Bogor menjadi Kota Depok di Tahun 1999 berdasarkan UU RI No. 15/1999.
Jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2015 menempati posisi pertama se-Jawa Barat dengan kontribusi 11,69 persen dari total penduduk Provinsi Jawa Barat (46.709.569 jiwa). Jumlah penduduk Kabupaten Bogor kondisi Juni tahun 2015 adalah 5.459.688 jiwa, yang terdiri atas 2.792.907 laki-laki dan 2.666.761 perempuan.
Penduduk Kabupaten Bogor paling banyak tinggal di wilayah kawasan industri dan di daerah yang merupakan tujuan pemukiman yaitu di Kecamatan Gunung Putri dan Cibinong dengan persentase jumlah penduduk masing-masing sebesar 7,50 persen dan 7,29 persen dari total penduduk Kabupaten Bogor.
Perkembangan kondisi perdagangan di Kabupaten Bogor dapat dilihat dari banyaknya sarana perdagangan. Pada tahun 2015 jumlah pasar tradisional sebanyak 24 lokasi dan pasar desa 47 lokasi. Jumlah koperasi primer dan sekunder juga mengalami peningkatan dari 1.695 unit tahun 2014 menjadi 1.700 unit tahun 2015 atau meningkat sebesar 0,29 persen. Jumlah simpanan KUD/non KUD juga mengalami peningkatan dari 362,37 milyar rupiah tahun 2014 menjadi 391,70 milyar rupiah tahun 2015. Adapun jumlah KUD/BUUD di Kabupaten Bogor tahun 2015 sebanyak 38 unit dengan nilai simpanan sebesar 8,68 milyar rupiah.
Realisasi nilai ekspor berdasarkan Peneribitan Surat Keterangan Asal (SKA) pada Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) Cibinong cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 nilai ekspor dalam rupiah sebesar 11,56 triliun rupiah meningkat menjadi 12,07 triliun rupiah tahun 2015.